Judul : The Joshua Files: Invisible City/Kota yang Hilang
Pengarang: M. G. Harris
Penerbit: GPU
Genre: Thriller/Fiksi/Teenlit
Sinopsis (Spoiler!):
Joshua Garcia sang tokoh utama hanyalah remaja berusia 13 tahun yang tiba-tiba mendapatkan kabar saat sedang berlatih Capoeira bahwa ayahnya, Andres Garcia, seorang dosen arkeolog meninggal karena kecelakaan pesawat saat sedang melakukan riset di Meksiko. Yang mengerikan lagi, polisi menyimpulkan bahwa ayahnya dibunuh oleh suami dari wanita selingkuhannya. Hal itu membuat Ibu Joshua shock dan harus masuk rumah sakit. Joshua yang cerdas tidak mau memercayainya begitu saja. Dia yakin ayahnya masih hidup. Selain itu banyak sekali bagian-bagian yg hilang dalam analisis para polisi. Maka ia harus membuktikan bahwa kesimpulan polisi Meksiko salah.
Joshua mulai membuat blog dan menceritakan hasil penyelidikannya sendiri disana. Analisis kejadian pertama dari Joshua Files: Ayahnya diculik para alien! Tentu saja hal itu terdengar kekanak-kanakan. Tapi bukti adanya penampakan UFO di sekitar daerah jatuhnya pesawat ayahnya memperkuat dugaan Joshua. Dan hanya TopShopPrincess, yang aslinya bernama Ollie, seorang pembaca blog setianya yg selalu memberikan komentar pada setiap entri blognya--percaya pada ceritanya mengenai UFO. Mereka bertemu, lalu Ollie yang ternyata berumur 16 tahun itu bersemangat sekali membantunya memecahkan misteri pembunuhan Andres Garcia. Kemudian, bersama Tyler Marks, temannya dari Capoeira mereka mulai mempelajari hieroglif Maya untuk menemukan kota yg hilang.
Dari sana mereka sepakat untuk pergi ke Meksiko bertiga untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai kota yg hilang ini dan mencoba menemui Camilla--wanita yg diisukan sebagai selingkuhan ayahnya. Hanya saja Joshua belum tahu petualangan apa yang menantikan dirinya, Joshua tak tahu tentang Takdirnya.
Sanggupkah Joshua menemukan kota yang hilang dan menyingkap tabir kematian ayahnya?
Komentar Penulis:
Pertama kali saya tertarik dengan Joshua Files: Invisible City karena covernya sangat unik. Pepatah yang paling sering kita dengar, "Don't Judge Book by its Cover." itu tidak ada dalam kamus saya. Katakanlah saya dangkal, tapi saya nggak mau munafik juga. Kesan pertama yang menarik itu perlu! Termasuk sinopsis yg menarik dan endorsement di cover belakang. Kalau selanjutnya ternyata isinya berbeda jauh dengan cover, yah, emang lagi apes ajah. Tapi itu resiko. Dan saya suka ambil resiko.
Kemudian hal kedua yg saya lihat adalah nama pengarangnya. Never heard M.G. Harris before. Tapi nama pengarang terkenal juga bukan jaminan buku bagus, ya kan? Karena semua itu tergantung selera pembaca sukanya jenis cerita semacam apa.
Kalau kamu suka Film Indiana Jones, The Mummy Trilogy, dan Journey to the Center of the Earth? Kisah-kisah berbau advanture-arceology yang seru abis namun tak lupa menyisipkan kisah fiksi sejarah. Suka nggak? Kalau suka, berarti kamu juga akan menyukai Joshua Files: Invicible City ini.
Saya sangat suka dengan ide cerita dari Joshua Files: Invisible City. Sangat menarik dan unik. Mungkin tidak begitu unik bagi sebagian penggemar penikmat fiksi teori konsipirasi dan pernah membaca novel yg bobotnya lebih 'berat' seperti karangan Dan Brown dengan keempat bukunya yg menakjubkan itu (The Da Vinci Code, Angels and Demons, Deception Point, dan Digital Fortess). Well, saya akui Joshua Files: Invisible City ini masih jauh dari itu. Namun yang saya katakan unik disini adalah cerita teori konspirasi ini dikisahkan melalui sudut pandang seorang remaja dan ditujukan untuk young-adults. Joshua Files: Invicible City ini beda! Diantara kumpulan teenlit yg topik utamanya tentang kisah cinta pra-remaja, Joshua Files: Invisible City berdiri tegak dengan cover dan ide cerita unik. Sesuatu yang jarang sekali kita temukan di toko buku, kan?
Selain dari sisi konspirasinya yg melibatkan agen NRO, kelompok/sekte fanatik, dan para suku Mayan sendiri, ada satu hal yg sangat-sangat menarik hati. Fiksi Sejarah suku Maya dan isu global tentang kiamat 2012. Benarkah akan terjadi kiamat pada tanggal 22 Desember 2012? Who knows. Dan disitulah akar permasalahan dari semua kisah petualangan ini. M.G. Harris sukses memuaskan rasa penasaran saya tentang kisah bangsa Maya yg terkenal memiliki peradaban tinggi dan rasa tertarik mereka terhadap astronomi yg besar. Meskipun tidak diceritakan secara mendetail demi keegoisan sisi fiksinya, namun cukuplah sebagai pengantar bagi orang yg awam mengenai keberadaan bangsa Maya serta ramalan.
Dari semua aspek diatas saya tanpa ragu ingin memberikan 5 bintang untuk Joshua Files: Invisible City. Namun sungguh sayang, saat membaca semakin kebelakang saya semakin sesak napas dan hampir saja memaki penulisnya dalam hati karena merasa banyak sekali plot-plot yg hilang atau sengaja disembunyikan. Kata lain ceritanya nanggung. Banyak sekali yang belum selesai, seperti plot gelang Itzamma yg hilang, misteri pembunuhan ayahnya yg belum tuntas, mengapa ada NRO dan sekte fanatik yang sangat bernafsu untuk membunuhnya, dan Ixcel--gadis misterius yg kabur dari rumah. Usut punya usut, ternyata akan ada sekuel dari novel ini yang judulnya Joshua Files: Ice Shock. Can't hardly wait to read this one. Semoga pihak GPU bisa menerbitkannya lebih cepat dari perkiraan saya.
Akhir kata, saya beri total 4 bintang untuk Joshua Files: Invisible City karena novel ini bersambung. Haha.
ETA: Saat saya berkunjung ke Official Blog M.G. Harris, saya menemukan banyak cover novel Joshua Files: Invisible City yang telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Dan diantara semua cover itu hanya cover dari Indonesia yang paling menarik.
Pengarang: M. G. Harris
Penerbit: GPU
Genre: Thriller/Fiksi/Teenlit
Sinopsis (Spoiler!):
Joshua Garcia sang tokoh utama hanyalah remaja berusia 13 tahun yang tiba-tiba mendapatkan kabar saat sedang berlatih Capoeira bahwa ayahnya, Andres Garcia, seorang dosen arkeolog meninggal karena kecelakaan pesawat saat sedang melakukan riset di Meksiko. Yang mengerikan lagi, polisi menyimpulkan bahwa ayahnya dibunuh oleh suami dari wanita selingkuhannya. Hal itu membuat Ibu Joshua shock dan harus masuk rumah sakit. Joshua yang cerdas tidak mau memercayainya begitu saja. Dia yakin ayahnya masih hidup. Selain itu banyak sekali bagian-bagian yg hilang dalam analisis para polisi. Maka ia harus membuktikan bahwa kesimpulan polisi Meksiko salah.
Joshua mulai membuat blog dan menceritakan hasil penyelidikannya sendiri disana. Analisis kejadian pertama dari Joshua Files: Ayahnya diculik para alien! Tentu saja hal itu terdengar kekanak-kanakan. Tapi bukti adanya penampakan UFO di sekitar daerah jatuhnya pesawat ayahnya memperkuat dugaan Joshua. Dan hanya TopShopPrincess, yang aslinya bernama Ollie, seorang pembaca blog setianya yg selalu memberikan komentar pada setiap entri blognya--percaya pada ceritanya mengenai UFO. Mereka bertemu, lalu Ollie yang ternyata berumur 16 tahun itu bersemangat sekali membantunya memecahkan misteri pembunuhan Andres Garcia. Kemudian, bersama Tyler Marks, temannya dari Capoeira mereka mulai mempelajari hieroglif Maya untuk menemukan kota yg hilang.
Dari sana mereka sepakat untuk pergi ke Meksiko bertiga untuk mencari tahu lebih lanjut mengenai kota yg hilang ini dan mencoba menemui Camilla--wanita yg diisukan sebagai selingkuhan ayahnya. Hanya saja Joshua belum tahu petualangan apa yang menantikan dirinya, Joshua tak tahu tentang Takdirnya.
Sanggupkah Joshua menemukan kota yang hilang dan menyingkap tabir kematian ayahnya?
Komentar Penulis:
Pertama kali saya tertarik dengan Joshua Files: Invisible City karena covernya sangat unik. Pepatah yang paling sering kita dengar, "Don't Judge Book by its Cover." itu tidak ada dalam kamus saya. Katakanlah saya dangkal, tapi saya nggak mau munafik juga. Kesan pertama yang menarik itu perlu! Termasuk sinopsis yg menarik dan endorsement di cover belakang. Kalau selanjutnya ternyata isinya berbeda jauh dengan cover, yah, emang lagi apes ajah. Tapi itu resiko. Dan saya suka ambil resiko.
Kemudian hal kedua yg saya lihat adalah nama pengarangnya. Never heard M.G. Harris before. Tapi nama pengarang terkenal juga bukan jaminan buku bagus, ya kan? Karena semua itu tergantung selera pembaca sukanya jenis cerita semacam apa.
Kalau kamu suka Film Indiana Jones, The Mummy Trilogy, dan Journey to the Center of the Earth? Kisah-kisah berbau advanture-arceology yang seru abis namun tak lupa menyisipkan kisah fiksi sejarah. Suka nggak? Kalau suka, berarti kamu juga akan menyukai Joshua Files: Invicible City ini.
Saya sangat suka dengan ide cerita dari Joshua Files: Invisible City. Sangat menarik dan unik. Mungkin tidak begitu unik bagi sebagian penggemar penikmat fiksi teori konsipirasi dan pernah membaca novel yg bobotnya lebih 'berat' seperti karangan Dan Brown dengan keempat bukunya yg menakjubkan itu (The Da Vinci Code, Angels and Demons, Deception Point, dan Digital Fortess). Well, saya akui Joshua Files: Invisible City ini masih jauh dari itu. Namun yang saya katakan unik disini adalah cerita teori konspirasi ini dikisahkan melalui sudut pandang seorang remaja dan ditujukan untuk young-adults. Joshua Files: Invicible City ini beda! Diantara kumpulan teenlit yg topik utamanya tentang kisah cinta pra-remaja, Joshua Files: Invisible City berdiri tegak dengan cover dan ide cerita unik. Sesuatu yang jarang sekali kita temukan di toko buku, kan?
Selain dari sisi konspirasinya yg melibatkan agen NRO, kelompok/sekte fanatik, dan para suku Mayan sendiri, ada satu hal yg sangat-sangat menarik hati. Fiksi Sejarah suku Maya dan isu global tentang kiamat 2012. Benarkah akan terjadi kiamat pada tanggal 22 Desember 2012? Who knows. Dan disitulah akar permasalahan dari semua kisah petualangan ini. M.G. Harris sukses memuaskan rasa penasaran saya tentang kisah bangsa Maya yg terkenal memiliki peradaban tinggi dan rasa tertarik mereka terhadap astronomi yg besar. Meskipun tidak diceritakan secara mendetail demi keegoisan sisi fiksinya, namun cukuplah sebagai pengantar bagi orang yg awam mengenai keberadaan bangsa Maya serta ramalan.
Dari semua aspek diatas saya tanpa ragu ingin memberikan 5 bintang untuk Joshua Files: Invisible City. Namun sungguh sayang, saat membaca semakin kebelakang saya semakin sesak napas dan hampir saja memaki penulisnya dalam hati karena merasa banyak sekali plot-plot yg hilang atau sengaja disembunyikan. Kata lain ceritanya nanggung. Banyak sekali yang belum selesai, seperti plot gelang Itzamma yg hilang, misteri pembunuhan ayahnya yg belum tuntas, mengapa ada NRO dan sekte fanatik yang sangat bernafsu untuk membunuhnya, dan Ixcel--gadis misterius yg kabur dari rumah. Usut punya usut, ternyata akan ada sekuel dari novel ini yang judulnya Joshua Files: Ice Shock. Can't hardly wait to read this one. Semoga pihak GPU bisa menerbitkannya lebih cepat dari perkiraan saya.
Akhir kata, saya beri total 4 bintang untuk Joshua Files: Invisible City karena novel ini bersambung. Haha.
ETA: Saat saya berkunjung ke Official Blog M.G. Harris, saya menemukan banyak cover novel Joshua Files: Invisible City yang telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Dan diantara semua cover itu hanya cover dari Indonesia yang paling menarik.
My review of the series:
2. The Joshua Files #2: Ice Shock
3. The Joshua Files #3: Zero Moment
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !