1. Abu Bakar Sidik ra.
Hadis riwayat Jubair bin Muth`im ra.: Dari Muhammad bin Jubair bin Muth`im dari ayahnya bahwa seorang wanita pernah meminta sesuatu kepada Rasulullah saw. kemudian beliau menyuruh wanita itu supaya kembali lagi kepada beliau di lain waktu. Lalu wanita itu bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana menurut engkau kalau aku nanti datang dan tidak menjumpaimu. Bapakku berkata: Tampaknya wanita itu bermaksud kematian. Beliau bersabda: Jika kamu nanti tidak menjumpaiku, maka temuilah Abu Bakar. (Shahih Muslim No.4398)
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Sewaktu Rasulullah saw. sakit, beliau berkata kepadaku: Tolong panggilkan Abu Bakar dan saudara lelakimu sehingga aku dapat menulis surat (wasiat). Sesungguhnya aku merasa khawatir terhadap orang yang ambisius yang mengatakan: Aku adalah orang yang lebih berhak sementara Allah dan orang-orang mukmin enggan kecuali Abu Bakar. (Shahih Muslim No.4399)
2. Umar bin Khathab ra.
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra.: Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Aku masuk ke dalam surga dan melihat di dalamnya terdapat sebuah rumah atau sebuah istana lalu aku bertanya: Milik siapakah istana ini? Mereka menjawab: Milik Umar bin Khathab. Aku bermaksud memasukinya, namun segera teringat olehku kecemburuanmu. Mendengar itu seketika Umar menangis haru dan berkata: Wahai Rasulullah saw., apakah orang seperti engkau dicemburui. (Shahih Muslim No.4408)
Hadis riwayat Saad bin Abu Waqqash ra., ia berkata: Umar meminta izin untuk menjumpai Rasulullah saw. di mana ketika itu ada beberapa orang wanita Quraisy bersama beliau sedang mengajak beliau bicara dan menanyakan banyak (persoalan) dengan suara keras. Ketika Umar minta izin masuk, mereka bergegas beranjak saling mendahului ke arah tabir. Rasulullah saw. mengizinkan Umar untuk masuk sambil tersenyum. Lalu Umar berkata: Semoga Allah selalu menyenangkanmu wahai Rasulullah. Rasulullah saw. bersabda: Aku terheran melihat perilaku wanita-wanita yang tadi berada di sisiku, ketika mendengar suaramu, mereka bergegas menuju ke balik tabir. Umar menyela: Engkaulah orang yang paling berhak untuk ditakuti, wahai Rasulullah. Kepada wanita-wanita tadi Umar berkata: Wahai wanita-wanita yang menjadi musuh dirinya sendiri, apakah kalian merasa takut kepadaku dan tidak merasa takut kepada Rasulullah saw.? Mereka menjawab: Ya, karena kamu lebih kasar dan lebih keras daripada beliau. Rasulullah saw. kemudian bersabda: Demi Zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, setan tidak akan pernah menemuimu sedang menelusuri suatu jalan kecuali ia akan menelusuri jalan selain jalanmu. (Shahih Muslim No.4410)
3. Usman bin Affan ra.
Hadis riwayat Abu Musa Al-Asy`ari ra., ia berkata: Tatkala Rasulullah saw. berada dalam salah satu kebun Madinah sedang bersandar dengan menancapkan sebatang kayu antara air dan tanah tiba-tiba datang seseorang yang ingin menemui Rasulullah saw. Beliau bersabda kepada pelayan: Bukakanlah pintu dan sampaikan kepadanya kabar gembira dengan memasuki surga. Orang tersebut ternyata adalah Abu Bakar. Aku pun membukakannya dan menyampaikan kabar gembira tentang surga. Tak lama kemudian datang lagi seseorang minta dibukakan. Rasulullah saw. bersabda: Bukakanlah pintu dan sampaikan kabar gembira kepadanya mengenai surga. Aku beranjak dan ternyata orang tersebut adalah Umar. Aku pun membukakannya dan menyampaikan kabar gembira tentang surga. Kemudian datang lagi seseorang yang juga ingin dibukakan. Kemudian Rasulullah saw. duduk dan bersabda: Bukakanlah pintu dan sampaikanlah kabar gembira tentang surga dengan musibah yang akan menimpa. Aku pun pergi menemui orang itu, ternyata dia adalah Usman bin Affan. Aku bukakan pintu untuknya dan menyampaikan kepadanya berita gembira tentang surga. Usman lalu berkata: Ya Allah, (berilah) kesabaran atau Allah-lah Yang Maha Penolong. (Shahih Muslim No.4416)
4. Ali bin Abu Thalib ra.
Hadis riwayat Saad bin Abu Waqqash ra., ia berkata: Rasulullah saw. berkata kepada Ali bin Abu Thalib: Sesungguhnya kedudukanmu terhadapku adalah seperti kedudukan Harun terhadap Musa, hanya saja tidak ada seorang nabi pun sesudahku. (Shahih Muslim No.4418)
Hadis riwayat Salamah bin Akwa` ra., ia berkata: Pada perang Khaibar, Ali bin Abu Thalib ra. telah tertinggal dari pasukan Nabi saw. karena terserang penyakit mata. Dia berkata: Aku tertinggal dari pasukan Rasulullah saw. Akhirnya Ali keluar menyusul Rasulullah saw. Pada waktu sore di mana keesokan paginya Allah memberikan kemenangan kepada pasukan Islam, Rasulullah saw. bersabda: Sungguh akan aku berikan bendera ini atau bendera ini akan dipegang besok oleh seorang yang dicintai Allah dan Rasul-Nya serta mencintai Allah dan Rasul-Nya. Mudah-mudahan saja Allah memberikan kemenangan padanya. Tiba-tiba kami bertemu dengan Ali dan hilanglah harapan kami untuk diberi bendera tersebut. Para sahabat berkata: Inilah Ali. Rasulullah saw. lalu memberikan bendera tersebut kepada Ali. Dan akhirnya Allah memberikan kemenangan padanya. (Shahih Muslim No.4424)
5. Zaid bin Haritsah ra.
Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Bahwa ia pernah berkata: Kami tidak memanggil Zaid bin Haritsah kecuali dengan panggilan Zaid bin Muhammad sampai turun ayat Alquran berikut ini: Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan memakai nama bapak-bapak mereka, itulah yang lebih adil di sisi Allah. (Shahih Muslim No.4451)
6. Saad bin Abu Waqqash ra.
Hadis riwayat Aisyah ra., ia berkata: Pada suatu malam Rasulullah saw. merasa sulit tidur lalu beliau berkata sendiri: Kalau saja pada malam hari ini ada seorang sahabatku yang saleh sudi menjagaku. Aisyah berkata: Tiba-tiba kami mendengar suara ayunan pedang. Rasulullah saw. bertanya: Siapa ini? Ia menjawab: Saad bin Abu Waqqash wahai Rasulullah, aku datang untuk menjagamu. Aisyah berkata: Sesaat kemudian Rasulullah saw. tertidur sampai Aku mendengar suara dengkurnya. (Shahih Muslim No.4427)
Hadis riwayat Ali bin Abu Thalib ra., ia berkata: Rasulullah saw. tidak pernah berkata dengan menyebut kedua orang tuanya kepada seorang pun kecuali kepada Saad bin Malik karena pada perang Uhud, Rasulullah saw. pernah berkata kepadanya: Tebusanmu ayah dan ibuku, panahlah!. (Shahih Muslim No.4429)
Hadis riwayat Saad bin Abu Waqqash ra., ia berkata: Rasulullah saw. pernah berkata kepadaku dengan menyebut kedua orang tuanya pada hari pertempuran Uhud. (Shahih Muslim No.4430)
7. Thalhah ra. dan Zubair ra.
Hadis riwayat Thalhah ra. dan Saad ra.: Dari Abu Usman ia berkata: Tidak ada yang tinggal bersama Rasulullah saw. pada hari di mana beliau berperang selain Thalhah dan Saad. Secara langsung keduanya menceritakan itu kepadaku. (Shahih Muslim No.4435)
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata: Rasulullah saw. menganjurkan orang-orang untuk ikut dalam perang Khandaq lalu Zubair langsung menyambut anjuran itu. Beliau menganjurkan kepada mereka lagi lalu Zubair segera menyambutnya. Kemudian beliau sekali lagi menganjurkan kepada mereka, dan Zubair pun menyambutnya. Nabi saw. lalu bersabda: Setiap nabi itu memiliki seorang pembela dan pembelaku ialah Zubair. (Shahih Muslim 4436)
Hadis riwayat Aisyah ra.: Dari Urwah bin Zubair ia berkata: Aisyah berkata kepadaku: Demi Allah, kedua orang tuamu adalah termasuk: Orang-orang yang tetap memenuhi perintah Allah dan Rasul, setelah mereka mendapatkan luka. (Shahih Muslim No.4440)
8. Abu Ubaidah bin Jarrah ra.
Hadis riwayat Anas bin Malik ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya setiap umat itu memiliki seorang kepercayaan dan sesungguhnya orang kepercayaan kita wahai umatku ialah Abu Ubaidah bin Jarrah ra.. (Shahih Muslim No.4442)
Hadis riwayat Hudzaifah bin Yaman ra., ia berkata: Satu hari penduduk Najran datang kepada Rasulullah saw. lalu mereka berkata: Wahai Rasulullah! Utuslah kepada kami seseorang yang dapat dipercaya! Rasulullah saw. bersabda: Aku akan mengutus kepada kalian seseorang yang dapat dipercaya, benar-benar dapat dipercaya, benar-benar bisa dipercaya. Orang-orang segera saling mengharapkan kedudukan itu. Huzaifah bin Yaman berkata: Kemudian Rasulullah saw. akhirnya mengutus Abu Ubaidah bin Jarrah ra.. (Shahih Muslim No.4444)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !