Semua syariat Allah Ta’ala pasti mengandung hikmah yang sangat tinggi yang tak terbatas. Akal pikiran kita terlalu lemah untuk bisa mengungkap hikmah di balik semua syariat yang ditetapkan Allah Ta’ala dan Rasul-Nya. Sebuah karunia yang agung bagi kita apabila mampu mengungkap sebagian keutamaan dari apa yang Allah syariatkan.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Jika engkau perhatikan hikmah yang menakjubkan dari syariat agama Islam ini, maka tidak ada untaian kalimat yang bisa menerangkannya dan tidak ada satu pun akal yang bisa menciptakan sebuah syariat (aturan) yang lebih sempurna darinya. Cukuplah sebagai sebuah kesempurnaan akal apabila ia (berhasil ed.) mengetahui keagungan dan keutamaannya.” (Miftah Darus Sa’adah, 2:308)
Di antara makna dan hikmah yang tersembunyi di balik syariat mengangkat tangan dalam berdoa adalah:
1. Menunjukkan kerendahan, hajat, dan kebutuhan seseorang kepada Allah Ta’ala. Dengan ini seseorang akan bertambah khusyu dalam doanya dan itu merupakan sebab diterimanya doa Allah Ta’ala berfirman,
“Wahai sekalian manusia, kalian adalah faqir (membutuhkan) Allah dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Fahir: 15)
Imam As Safarini mengatakan, “Para ulama’ mengatakan, ‘Disyariatkannya mengangkat tangan dalam berdoa adalah supaya lebih merendahkan diri kepada Allah. Dengan melakukan itu seseorang benar-benar menunjukkan tadhorru’ (perendahan diri) dalam beribadah kepada Allah. Juga terkadang seseorang tidak mampu untuk membangunkan hatinya dari kelalaian, maka ia bisa melakukannya dengan tangan dengan lisan ketika berdoa. Ini semua adalah salah satu cara untuk menuju khusunya hati.” (Syarah Tsulatsiyat Musnad, 1:655)
2. Dalam mengangkat tangan terdapat makna bahwa Allah Ta’ala adalah Dzat yang mengatur alam semesta, dan berbuat sekehandak-Nya. Oleh karena itulah, Dia berhak diibadahi dan dimintai serta menerima perendahan diri hamba-Nya dengan serendah-rendahnya. Karena barang siapa yang menyombongkan diri kepada-Nya akan memperoleh kehinaan dan orang yang tidak butuh dengan karunia-Nya akan memperoleh kefaqiran.
3. Dalam mengangkat tangan juga menunjukkan bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Pengasih dan Pemurah yang akan mengabulkan semua permintaan hamba-Nya. Tidak ada dosa yang tidak bisa diampuni oleh-Nya, tidak ada kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi-Nya, oleh karena itu, Allah Malu melihat hamba-Nya yang mengangkat tangan kepada-Nya kemudian tangannya kembali dalam keadaan hampa, sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah.
4. Mengangkat tangan saat berdoa menunjukkan bahwa Allah berada di atas, tepatnya di Arsy di atas langit ke tujuh.
Sumber
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Jika engkau perhatikan hikmah yang menakjubkan dari syariat agama Islam ini, maka tidak ada untaian kalimat yang bisa menerangkannya dan tidak ada satu pun akal yang bisa menciptakan sebuah syariat (aturan) yang lebih sempurna darinya. Cukuplah sebagai sebuah kesempurnaan akal apabila ia (berhasil ed.) mengetahui keagungan dan keutamaannya.” (Miftah Darus Sa’adah, 2:308)
Di antara makna dan hikmah yang tersembunyi di balik syariat mengangkat tangan dalam berdoa adalah:
1. Menunjukkan kerendahan, hajat, dan kebutuhan seseorang kepada Allah Ta’ala. Dengan ini seseorang akan bertambah khusyu dalam doanya dan itu merupakan sebab diterimanya doa Allah Ta’ala berfirman,
“Wahai sekalian manusia, kalian adalah faqir (membutuhkan) Allah dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. Fahir: 15)
Imam As Safarini mengatakan, “Para ulama’ mengatakan, ‘Disyariatkannya mengangkat tangan dalam berdoa adalah supaya lebih merendahkan diri kepada Allah. Dengan melakukan itu seseorang benar-benar menunjukkan tadhorru’ (perendahan diri) dalam beribadah kepada Allah. Juga terkadang seseorang tidak mampu untuk membangunkan hatinya dari kelalaian, maka ia bisa melakukannya dengan tangan dengan lisan ketika berdoa. Ini semua adalah salah satu cara untuk menuju khusunya hati.” (Syarah Tsulatsiyat Musnad, 1:655)
2. Dalam mengangkat tangan terdapat makna bahwa Allah Ta’ala adalah Dzat yang mengatur alam semesta, dan berbuat sekehandak-Nya. Oleh karena itulah, Dia berhak diibadahi dan dimintai serta menerima perendahan diri hamba-Nya dengan serendah-rendahnya. Karena barang siapa yang menyombongkan diri kepada-Nya akan memperoleh kehinaan dan orang yang tidak butuh dengan karunia-Nya akan memperoleh kefaqiran.
3. Dalam mengangkat tangan juga menunjukkan bahwa Allah adalah Dzat yang Maha Pengasih dan Pemurah yang akan mengabulkan semua permintaan hamba-Nya. Tidak ada dosa yang tidak bisa diampuni oleh-Nya, tidak ada kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi-Nya, oleh karena itu, Allah Malu melihat hamba-Nya yang mengangkat tangan kepada-Nya kemudian tangannya kembali dalam keadaan hampa, sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah.
4. Mengangkat tangan saat berdoa menunjukkan bahwa Allah berada di atas, tepatnya di Arsy di atas langit ke tujuh.
Sumber
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !