Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Daryatmo menegaskan bahwa tim SAR gabungan telah berhasil menemukan 12 jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100. Evakuasi saat ini masih akan terus dilakukan melalui jalur darat dan udara.
Daryatmo mengatakan, saat ini semua jenazah masih berada di lokasi kecelakaan dan belum berhasil dibawa ke helipad terdekat. "Hingga saat ini masih di crash site, belum dibawa ke helipad terdekat," ujarnya.
Identitas dari para jenazah itu, diakui Daryatmo, juga masih belum bisa dipastikan. Pasalnya, tim SAR masih fokus pada proses evakuasi jenazah. "Kami mengucapkan belasungkawa semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan ketabahan kepada keluarga dan juga yang lain," kata Daryatmo.
Sebelumnya, pesawat Sukhoi Superjet 100 dengan nomor penerbangan RA36801 hilang kontak pada koordinat 06° 43' 08" Lintang Selatan dan 106° 43' 15" Bujur Timur. Koordinat itu diperkirakan dekat Cidahu, Gunung Salak.
Penerbangan yang dilakukan pesawat milik Rusia tersebut merupakan bagian dari demonstrasi penerbangan yang diselenggarakan oleh PT Trimarga Rekatama.
Perusahaan tersebut merupakan agen yang memperkenalkan pesawat Sukhoi kepada perusahaan penerbangan di Indonesia.
Pesawat melakukan penerbangan sebanyak dua kali. Penerbangan pertama dari Halim Perdanakusuma menuju Palabuhanratu pukul 12.00 dengan penumpang pebisnis di bidang penerbangan.
Setelah terbang 35 hingga 45 menit, pesawat pun kembali ke Halim Perdanakusuma dalam kondisi selamat.
Penerbangan kedua dilakukan pada pukul 14.12 dengan mengangkut 45 orang. Delapan orang di antaranya merupakan awak pesawat warga Rusia. Penumpang lainnya dari media massa dan utusan perusahaan di bidang penerbangan.
Dalam penerbangan kedua inilah, pesawat hilang kontak dan baru ditemukan pada Kamis kemarin dalam kondisi sudah menjadi puing di tebing Gunung Salak.
Sumber
Daryatmo mengatakan, saat ini semua jenazah masih berada di lokasi kecelakaan dan belum berhasil dibawa ke helipad terdekat. "Hingga saat ini masih di crash site, belum dibawa ke helipad terdekat," ujarnya.
Identitas dari para jenazah itu, diakui Daryatmo, juga masih belum bisa dipastikan. Pasalnya, tim SAR masih fokus pada proses evakuasi jenazah. "Kami mengucapkan belasungkawa semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan ketabahan kepada keluarga dan juga yang lain," kata Daryatmo.
Sebelumnya, pesawat Sukhoi Superjet 100 dengan nomor penerbangan RA36801 hilang kontak pada koordinat 06° 43' 08" Lintang Selatan dan 106° 43' 15" Bujur Timur. Koordinat itu diperkirakan dekat Cidahu, Gunung Salak.
Penerbangan yang dilakukan pesawat milik Rusia tersebut merupakan bagian dari demonstrasi penerbangan yang diselenggarakan oleh PT Trimarga Rekatama.
Perusahaan tersebut merupakan agen yang memperkenalkan pesawat Sukhoi kepada perusahaan penerbangan di Indonesia.
Pesawat melakukan penerbangan sebanyak dua kali. Penerbangan pertama dari Halim Perdanakusuma menuju Palabuhanratu pukul 12.00 dengan penumpang pebisnis di bidang penerbangan.
Setelah terbang 35 hingga 45 menit, pesawat pun kembali ke Halim Perdanakusuma dalam kondisi selamat.
Penerbangan kedua dilakukan pada pukul 14.12 dengan mengangkut 45 orang. Delapan orang di antaranya merupakan awak pesawat warga Rusia. Penumpang lainnya dari media massa dan utusan perusahaan di bidang penerbangan.
Dalam penerbangan kedua inilah, pesawat hilang kontak dan baru ditemukan pada Kamis kemarin dalam kondisi sudah menjadi puing di tebing Gunung Salak.
Sumber
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !